Bagaimana Cara Menjaga Reputasi Brand di Social Media


(Marketing)Membangun reputasi sebuah brand di awal startup lewat aktivitas di media social bisa berarti langkah cerdas. Brand aktivasi, bukan saja karna lebih efektif secara resources namun juga berarti mencicil masalah trust yang biasanya diabaikan dalam tradisional marketing. Internet Marketing bukan tanpa masalah!. Masalahnyanya yakni komunikasi horizontal alias multi channel saat ber-aktifitas social media marketing sering kali membawa korban.

Bukan masalah besar kalau brandnya masih terhitung baru, tapi bagaimana jika brand itu sudah terlanjur mempunyai pengaruh dan influence yang kuat? jawabannya adalah Menjaga Reputasi Brand di Social Media!
Brand = Personal

Sering kali brand di perlakukan layaknya hubungan vertikal, tapi seleksi alam di social media memperlakukan brand layaknya personal. Ia mempunyai karakter, ia berinteraksi, cuap cuap santai nan remeh bahkan terkadang juga bisa melakukan kesalahan seperti kejadian motivator Mario Teguh yang menghebohkan dunia twitter dengan komentarnya dan akhirnya menutup akun twitternya.

Karna brand dianggap layaknya personal, maka jangan rancukan antara brand personal Anda dengan perusahaan atau mungkin partai Anda.
Don’t Silent or even Argue

Don’t Silent.
Berdiam sejenak sampai keadaan mereda bahkan mungkin sampai mereka lupa bisa saja dipraktekan di ranah offline. Berbeda dengan social media, aksi diam justru membuat branding anda semakin melemah bisa juga dikatakan bunuh diri!.Karena semua akan tercatat, minimal sampai Google tidak lagi beroperasi.

Don’t Argue.
Tak ada salahnya meminta maaf lebih dulu jika memang anda melakukan kesalahan. Ketika pesan sudah terlanjur menyebar dan ternyata Anda yang benar atau jika masalah sudah diselesaikan tak ada ruginya meminta testimonial dari customer yang bersangkutan dengan kasus.

Have Conversation Then Appreciate Them
Kita terkadang berharap dan memaksa konsumen dengan pandangan pribadi, namun kita tidak pernah memikirkan bagaimana konsumen membentuk pandangannya sendiri. Raih engagement dengan meningkatkan ratio conversation, setelah itu meskipun Anda pikir yang Anda katakan di twitter itu benar, Anda tetap harus menghargai pendapat orang lain.

Online Crisis Management
Sekalipun sulit, awasi channel social media yang Anda miliki begitupun dengan kanal kanal besar seperti facebook, twitter, kaskus ataupun social network lainnya. Untuk perusahaan, sebaiknya memiliki team khusus yang bertugas mengawasi, me-respond dengan cepat ataupun beraktivitas di media online. Terakhir dan terpenting, pahami etikanya.

Online Etiquette
Etika masih menjadi masalah bagi brand besar sekalipun, seperti berita yang dirilis..
contoh :
Dalam akun twitternya kemarin sang motivator ini menuai protes sebagai akibat dari postingannya yang kontroversial.

” @MarioTeguhMTGW perempuan yang suka dugem dan merokok tidak layak untuk dinikahi “

Di era social media, masih banyak kalangan belum memahami etika dalam berkomunikasi di ranah maya. Meski orang tersebut seorang publik figure, pejabat, bergelar tinggi bahkan seorang motivator ulung.

Seharusnya Mario Teguh memberikan sebuah kalimat ” Diskusi ” atau “ New Post “ (apabila ada artikel blog yang mendukungnya) di depan postingannnya tersebut.
contoh :

” @MarioTeguhMTGW [Diskusi] perempuan yang suka dugem dan merokok tidak layak untuk dinikahi “

atau

” @MarioTeguhMTGW [New Post] perempuan yang suka dugem dan merokok tidak layak untuk dinikahi http://bit.ly/xxxxxxx”


Jangan lupa untuk terus belajar, pahami cara menyampaikan berita dan bagaimana pemirsa menerima pesan didalamnya. Trial and error pun tak masalah. It’s Social not science!

Bagaimana sebaiknya, apakah menjaga reputasi di social media sebelum atau justru ketika sudah besar? demi sebuah kata PENGHEMATAN!.

dikutip dari>> http://road-entrepreneur.com/how-to-menjaga-reputasi-di-social-media/

1 comments:

Anonim mengatakan...

Infonya sangat menarik, tolong ditambah lagi dengan info-infonya yang baru
Gift Unik USB Promosi
http://giftunik.wordpress.com
http://usbpromosi.blogspot.com

Posting Komentar